Subscribe:

Labels

Friday, February 25, 2011

BELAJAR MENULIS

Ibarat orang yang ingin belajar berenang. Maka orang itu harus berani terjun langsung ke dalam air. Begitu juga dengan belajar menulis. Ada beberapa yang perlu diperhatikan untuk menuju dunia tulis-menulis (mengarang).
1.  Berlatih
Jika ingin jadi pengarang atau penulis tanpa mencoba memulai dan latihan, walupun sejam sehari, lebih baik jangan berangan-angan untuk mejadi pengarang. Sebab bobot tulisan seseorang akan lebih tinggi manakala ia semakin rajin berlatih menulis. Dan pengalaman disana akan lebih menentukan dari pada yang lain dalam perjalanan seorang pengarang.
2.  Berfikir
Dalam proses belajar, kebiasaan membaca juga penting dalam memperkuat katajaman menulis. Cara yang lain juga dengan sering berdiskusi. Mendengarkan radio dan menonton TV, entah rubrik/acara yang ringan atau berbobot. Hal ini menjadi penting untuk memperluas wawasan.

Thursday, February 24, 2011

KENDALA DALAM MENULIS

a.  Rasa malas mencari sumber referensi. Yang bisa berupa buku-buku, media massa/elektronik, atau pengalaman. Bila rasa malas menghinggapi seorang penulis pemula, jangan harap segala impin dapat menjadi nyata. Lebih-lebih malas mencari sumber referensi, sementara dari referensi-referensi ini akan diperoleh informasi dan wawasan serta pengetahuan yang laus.
b.  Krisis ide. Seorang penulis profesional bisa saja mengalami krisis ide apalagi penulis pemula. Untuk itu sebagai penulis dituntut kreatif dalam mencari ide bahasan.

c.   Kurangnya berlatih. Biasanya kurangnya berlatih menulis ini akan mempengaruhi beberapa hal, yaitu ;

  Ketidak-mampuan mengembangkan masalah padahal ide sudah menumpuk di dalam otak, yang akhirnya menyebabkan kemacetan dalam menulis.
  Terjadinya bahasa yang kaku dalam penyusunan kalimat yang menyebabkan suatu artukel (tulisan) sumbang dan tidak enak dibaca.

d.  Takut salah dan takut dikritik. Padahal kesalahan adalah awal berbenah diri dan memperbaiki diri. Kalau fase ini belum dilalui, sulit bagi seorang penulis untuk menjadi lebih profesional.

e.  Takut gagal. Bila kegagalan pertama sudah menjadi momok bagi penulis pemula, keberhasilan pun sulit dicapai. Penulis profesional pun pernah gagal.

Wednesday, February 23, 2011

BAGAIMANA MENULIS LAPORAN UTAMA?

Laporan utama adalah bagian dari  in depth news, jadi penulisannya harus mendalam.Sebuah laporan mendalam digunakan untuk menulis permasalahan secara lebih lengkap, mendalam-analitis, sehingga pembaca akan lebih mendalami duduk perkaranya. Kompleksitas suatu peristiwa menyebabkan suatu peristiwa perlu disoroti lewat sejumlah sudut pandang agar pembaca memperoleh pemahaman lebih baik, lebih lengkap dan menyeluruh. Sehingga dengan laporan mendalam ke arah mana suatu peristiwa berkembang akan lebih mudah dipaparkan .

Begitu pula kaitan yang lebih jelas antara sebab akibat dan lain lain.  Sekarang kita akan memasuki bagian yang lebih teknis dari penulisan berita LAPUT. Ada beberapa langkah yang harus di lewati terlebih dahulu, sebelum kita menuliskan data dan hasil reportase. Bagian paling penting adalah di awal, ketika kita hendak terjun ke lapangan yaitu menentukan angel dan focus berita. Kedua hal ini penting untuk menghindari mengaburan tulisan. Angle berasal dari istilah bahasa Inggris yang berarti sudut pandang.

Dalam jurnalistik, sudut pandang ini mempunyai "arti lain". Artinya, ia tidak hanya cara bagaimana kita memandang persoalan tapi juga menentukan inti persoalan atau focus. Menentukan angle tak bisa dilepaskan dengan focus. Karena tanpa keduanya, berita akan melebar kemana-mana dan tidak terkontrol. Akibatnya, pembaca tidak akan mengerti maksud dari tulisan tersebut.  Focus  sendiri berarti titik perhatian dari sebuah angle yang dipilih.

CONTOHNYA:
Peristiwa Semanggi. Angle yang dipilih bisa, bagaimana jalannya peristiwa tersebut, sehingga berita yang kita tulis lebih bersifat kronologis. Atau, anglenya siapa korban dari peristiwa berdarah tersebut. Dengan angle siapa yang menjadi korban maka focusnya bisa dari Ayu (4 th) korban kebrutalan aparat. Selanjutnya silahkan berlatih sendiri. 

CARA MENULIS LAPUT
Untuk menentukan struktur berita khususnya berita mendalam maka struktur berita yang dipakai adalah bentuk piramida. Bentuk piramida ini terdiri dari : 
1.     Teras berita/ lead
2.     Transisi/ brigde 
3.     Tubuh berita
4.     Penutup
Dalam penulisan ini maka semua yang disampaikan penting, mulai dari teras sampai penutup. Konsep 5W+1H disampaikan dalam keseluruhan penulisan sehingga pembaca diharuskan untuk membaca keseluruhan tulisan.  
Dalam penulisan laporan utama penulis harus berhati-hati agar tulisan tidak melebar kemana-mana. Untuk itu ada beberapa teknik menulis, yaitu:
1.     Spiral : setiap alenea menggarisbawahi persoalan yang disebut dalam alenea berikutnya. 
2.     Blok : bahan cerita disajikan dalam alenea terpisah-pisah secara lengkap
3.     Mengikuti tema  : setiap alene menegaskan leadnya.
Apa yang tertulis di atas adalah sekedar teori saja. Lalu bagaimana prakteknya? Karena tidak jarang setelah wawancara, hasil reportase tersebut masih tetap berupa percakapan, dan belum ditulis dalam bentuk berita.
Barangkali beberapa hal dibawah ini perlu untuk dicoba:
a.  Anda harus benar-benar memahami topik yang akan anda angkat
b.  Baca dan pahamilah apa yang menjadi maksud dari hasil reportase anda
c.   Beri tanda pada point-point yang anda anggap “masuk” dan sesuai dengan topik anda, terlebih lagi pada angel dan focusnya
d.  Juga beri tanda pada jawaban yang sama/pro atau berbeda/kontra antara narasumber satu dengan narasumber lainnya
e.  Cobalah anda membuat kalimat sendiri, namun mempunyai pengertian dan maksud yang sama dengan kata narasumber, untuk menjembatani beberapa pernyataan narasumber yang “nyamburng”. (tidak untuk kutipan)
f.   Jika ada jawaban yang anda anggap alternatif, kritis atau klise, maka akan bagus untuk dijadikan kutipan langsung.
g.  Lengkapi hasil reportase anda dengan tambahan informasi dari pustaka dan sumber-sumber lainnya, yang anda anggap sesuai dan layak.
h.  Langsung saja ditulis, dibaca ulang dan dievaluasi, apakah ada kata, kalimat atau paragraf yang “tidak nyambung” atau perlu untuk direvisi.
i.    Lakukan berulang-ulang jika ingin hasil yang optimal.
Dalam menuliskan LAPUT, janganlah berandai kalau pembaca sudah tahu, sebab bukan anda yang akan membaca melainkan orang lain (ingat penggunaan istilah asing!). Sehingga jelaskan sampai detil peristiwa atau pesan anda pada pembaca, meski sudah ada media lain yang mengangkat peristiwa yang sama. Juga jangan lupa untuk melibatkan pembaca dalam tulisan. Artinya, untuk melibatkan pembaca  tentukanlah keberpihakan anda sebagai seorang jurnalis.

Tuesday, February 22, 2011

MENGENAL ANGLE dan FOKUS


Berita yang baik tak hanya perlu lima syarat pokok 5W+1H sebagai kelengkapannya, tapi ia juga harus terarah, tidak melebar ke sana ke mari serta terfokus. Berita yang melebar tak hanya membuat si penulis tak mengerti apa yang akan ditonjolkannya, pembaca pun akan capek dan pusing menangkap apa pesan yang akan disampaikan berita itu. Untuk itulah diperlukan angle dan fokus.
Angle adalah sudut pandang suatu berita, biasanya ia dirumuskan dalam bentuk pertanyaan untuk memudahkan pendefinisian persoalan. 
Agle sangat diperlukan agar sebuah tulisan jelas duduk persoalannya, agar persoalan itu tampil utuh dan dalam. Selain itu dalam proses penulisan agle diperlukan agar tidak terjadi overlapping atau tumpang tindih, memudahkan pembagian tulisan dan pembagian data.
Fokus adalah titik perhatian dari sebuah angle yang dipilih. Fokus sangat menolong si penulis berita agar masalah yang ditulisnya tampil kental, memikat dan utuh.
Jadi, sebuah berita yang baik adalah berita yang punya satu angle dan satu fokus, dan biasanya fokus yang dipilih adalah yang benar-benar penting dan menarik. Jika ada dua fokus yang menarik, maka seharusnya keduanya dipisahkan, agar berita yang ditulis tajam, dalam, dan terkonsentrasi. Tapi. Biasanya, sekali lagi, untuk satu berita hanya ada satu fokus yang sangat menarik.
Contoh:
Tema: Lika-Liku Anak Jalanan
Angle: Bagaimana anak-anak itu menghidupi dirinya?
Fokus: Kehidupan si Romi (seorang anak jalanan berusi 5 tahun yang berkeliaran di Malioboro).
Langkah: Reporter hanya mengikuti si Romi, dan melaporkan apa yang dilakukan, bagaimana ia mencari nafkah, dan bagaimana ia bertahan hidup.
Kelengkapan: Perlu ditambah data, misalnya berapa jumlah anak jalanan di Yogyakarta, dan sebagainya

Monday, February 21, 2011

SIASAT DAN CARA MENULIS


 Informatif & Komunikatif

Usahakan-lah menulis dengan bahasa yang informatif, jelas dimengerti dan mudah sampai ke pemahaman pembaca. kata Ernest Hemingway : untuk bisa menulis prosa yang efektif penulis pertama-tama harus mengumpulkan kepingan informasi serta detil Konkret yang spesifik dan akurat -- bukan kecanggihan retorika atau pernik-pernik bahasa. Ya, begitulah.

Sebab bahasa informatif dan komikatif disini adalah bahasa-tulisan yang efektif, dan padat. Artinya hindari pemakian bahasa yang ber-tele-tele.
Sekedar contoh ;  “ menurut hemat saya …” diganti menjadi “ saya kira …
agar supaya …”  diganti menjadi     “supaya… “   atau    “ agar….”  Saja.
Karena pada umumnya dalam tulisan media cetak (Jurnalistik) editor mengharapkan tulisan yang padat dan ketat.
Seseorang yang menullis karangan pendek bukanlah berarti hanya  sedikit yang hendak dikatakannya, melainkan banyak hal  namun dirangkai dengan kata yang tepat, sedikit dan tidak berbunga-bunga. Dengan sedikit saja maknanya akan banyak dan meninggalkan kesan yang berarti.

Signifikansi

Tulisan yang baik memiliki dampak pada pembaca. Dia mengingatkan pembaca pada sesuatu yang mengancam kehidupan mereka, kesehatan, kemakmuran maupun kesadaran mereka akan nilai-nilai. Dia memberikan informasi yang ingin dan penting diketahui pembaca. Serta meletakkan informasi itu dalam sebuah perspektif yang berdimensi: mengisahkan apa yang telah, sedang dan akan terjadi. Oleh sebab itu prinsip dasar jurnalistik (5W+1H) juga beralaku dalam karangan.
Juga perlu ketepatan, artinya  prinsip “ Kata yang tepat untuk peristiwa yang tepat.” perlu diperhatikan.Seseorang yang ingin menulis, misalmnya, di sebuah media. Ia harus memperhatikan Head-line atau perkembangan berita yang sedang berjalan. Denga siasat Riding The News  seseorang bisa memungkinkan tulisannya di muat.

Fokus

Tulisan yang sukses biasanya justru pendek, terbatasi secara tegas dan sangat fokus. ''Less is more,'' lagi-lagi kata Hemingway. Umumnya tulisan yang baik hanya mengatakan satu hal. Mereka mengisahkan seorang serdadu atau seorang korban, bukan pertempuran. Memperbincangkan sebuah person, sebuah kehidupan, bukan sebuah kelompok sosio-ekonomi.
''Don't write about Man, write about a man,'' kata Elwyn Brooks White, seorang humoris Amerika.
Maksudnya, untuk menciptakan warna tulisan tidak perlu royal kata. Gantilah kata yang bersifat umum menjadi kata yang mengandung makna khsus, spesifik.  Contoh : “Peserta rapat itu terdiri dari berbagai suku bangsa yang ada di tanah air kita.” Sebaiknya dirubah menjadi “ peserta rapat itu terdiri dari suku Sunda, Batak, Minang dan Bali.dst.

Konteks

Tulisan yang efektif mampu meletakkan informasi pada perspektif yang tepat sehingga pembaca tahu dari mana kisah berawal dan kemana mengalir, seberapa jauh dampaknya dan seberapa tipikal. Penulis yang tak terlalu piawai akan menyajikan konteks dalam sebuah kapsul besar secara sekaligus, sehingga sulit dicerna. Penulis yang lebih lihai menggelombangkan konteks ke seluruh cerita. Namun, ada tiga unsur yang perlu diperhatikan disini yaitu ; Kebenaran isi karangan, manfaat bagi para pembacanya pada umumnya, dan enak/indah waktu dibaca. Jadi perlulah dicari konteks-nya.

Bentuk

Tulisan yang efektif memiliki sebuah bentuk yang mengandung dan --sekaligus -- mengungkapkan cerita, gagasan dan ide. Umumnya berbentuk narasi (-ilmiah). Dan sebuah narasi bakal sukses jika memiliki semua informasi (referensi tekstual dan atau faktual) yang dibutuhkan pembacanya apalagi jika gagasannya bisa diungkapkan dalam pola kronologis aksi-reaksi. Penulis harus kreatif untuk menyusun sebuah bentuk yang memungkinkan pembacanya memiliki kesan komplet yang memuaskan. Maka menguasai banyak kosa-kata  untuk lebih menghasilkan karya yang lebih meyakinkan lebih diutamakan dari pada  menggunakan kata yang dipinjam dari pengarang/buku lain.

Sunday, February 20, 2011

TEKNIK PENULISAN BERITA

Bagaimana menulis berita dengan baik? Tulisan yang baik adalah tulisan yang mudah dipahami pembaca. Bagaimana caranya? Secara umum langkah-langkah yang dipakai adalah:
¨        Buang kata atau kalimat yang tidak perlu
¨        Gunakan kata yang sudah akrab dengan pembaca
¨        Gunakan kata-kata kongkrit, wartaawan yang baik berusaha memberi pembaca apa yang bisa dilihat
¨        Buat lebih spesifik
¨        Buat kalimat positif
¨        Gunakan kalimat natural
¨        Gunakan bahasa jurnalistik dan tata bahasa yang baik, sesuai EYD
¨        Buatlah lead yang hidup
¨        Masih banyak lagi lainya

Chitika