Subscribe:

Labels

Saturday, February 19, 2011

TAHAPAN MENULIS BERITA

Ada 5 tahapan dalam menulis yang harus dilakukan, yaitu:
1.     Menemukan peristiwa dan jalan cerita  (PEG)
PEG atau pelatuk adalah pemicu suatu peristiwa. Sebelum ada suatu PEG  maka tidak ada sebuah peristiwa. PEG  lebih ditentukan oleh responsibilitas seorang jurnalis dalam memaknai keadaan di sekitarnya. Karena bisa saja yang oleh orang lain bukan peristiwa, tetapi bagi sang kuli tinta adalah sesuatu peristiwa yang menarik.
2.     Cek dan  re-cek jalan cerita
Setelah menemukan PEG, maka harus ditentukan dengan sebenar-benarnya, apakah PEG itu sudah memenuhi syarat atau belum, atau paling tidak kita mengadakan checking ulang terhadap peristiwa itu, dengan disertai pengumpulan data primer maupun skunder yang dibutuhkan. Dan rumuskan pula apakah jalan ceritanya sudah meyakinkan!
3.     Memastikan sudut berita (Angel dan Fokus)
Sudut berita(angel) adalah sesuatu dari peristiwa yang kira-kira dianggap menarik untuk disajikan kepada pembaca, atau memiliki nilai market. Sudut berita akan langsung nampak pada head/judul atausecara singkat akan dituliskan pada intro (Lead). Kemampuan memilih  sudut berita yang tepat biasanya dipengaruhi oleh pengetahuan/wawasan penulis terhadap kebutuhan pambaca.
4.     Menentukan sudut berita (Lead atau Intro)
Lead atau awalan adalah pengawalan sebuah tulisan berita yang berisi penjelasan ringkas terhadap keseluruhan isi berita/tulisan. Diharapkan dengan hanya membaca Lead pembaca akan segera tahu apa isi tulisan secara keseluruhan. Lead sebaiknya tidak terlalu panjang, cukup dengan 2 atau 3 kalimat dan memuat semua unsur 5W 1 H. Lead dengan jenis-jenisnya cukup banyak ada lead PEG, lead epigram, lead kontras, lead pertanyaan, dll.
5.     Menulis berita (Body)
Badan tulisan adalah isi yang menjelaskan isi dari tulisan/berita. Badan tulisan ini ditulis dengan berbagai gaya prosa dan memenuhi syarat  piramida terbalik dan mengandung unsur 5W 1 H.
* Sebagai tambahan untuk tahapan yang lebih profesional adalah, adanya Metabolisme  Intelektual, artinya, Untuk menuju pada integrated of jurnalism  dan Jurnalisme Presisi  dibutuhkan sebuah iklim belajar  dan diskusi serta  daya kritis  tertentu. Hal ini dapat ditembuh dengan mengoleksi data yang sebayak-banyaknya dari Buku-buku, pendapat para ahli, Media massa, hasil-hasil penelitian dan resume-resume diskusi. Ini diperlukan karena tulisan seorang jurnalis selain berfungsi informatif, juga harus bisa memobilisasi aspek kesadaran pembaca. Banyaknya pengetahuan dan wawasan dari sumber-sumber tadi akan lebih memberikan legitimasi pada tulisan, sehingga lebih berat dan bermutu..

Chitika